Bab I komunikasi dan negosiasi 


Мы поможем в написании ваших работ!



ЗНАЕТЕ ЛИ ВЫ?

Bab I komunikasi dan negosiasi



Nama: Fauzia Mauludia

NIM: 2013-11-428

Anggota: Kelompok 4

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ESA UNGGUL

BAB I KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI

 

A. Komunikasi yang Efektif

Beberapa alasan utama komunikasi yang efektif:

  1. Komunikasi menyediakan saluran umum untuk proses manajemen.
  2. Keterampilan komunikasi yang efektif dapat membuat manajer menggunakan berbagai bakat yang tersedia dalam dunia multibudaya dari organisasi.
  3. Manajer menghabiskan banyak waktunya untuk berkomunikasi.

 

Harry Mintzberg menguraikan pekerjaan manajer dalam tiga tipe peran. Definisi Mintzberg mengenai peran komunikasi dalam tiga peran manajerial:

 

  1. Dalam peran antarpribadi, majaer bertindak sebagai tokoh dan pemimpin dari unit organisasinya, berinteraksi dengan karyawan, customer, supplier, dan rekan dalam organisasi.
  2. Dalam peran informal, manajer mencari informasi dari rekan, karyawan, dan kontak pribadi yang lain mengenai segala sesuatu yang mungkin mempengaruhi pekerjaan dan tanggungjawab mereka.
  3. Dalam peran pengambil keputusan, manajer mengimplementasikan projek baru menangani gangguan, dan mengalokasikan sumberdaya kepada anggota unit dan departemen.

 

B. Memperbaiki Proses Komunikasi

Perbedaan komunikasi yang efektif dan tidak efektif dapat dilacak samapai seberapa jauh pihak-pihak yang berkomunikasi menangani empat aspek proses komunikasi:

  • Perbedaan Persepsi.
  • Emosi
  • Ketidak konsistenan antara komunikasi verbal dan non-verbal
  • Kepercayaan (ketidakpercayaan) awal antara pihak yang terlibat.

 

C. Komunikasi dalam Organisasi

Semua faktor dalam hubungan dengan komunikasi antarpribadi juga berlaku untuk komunikasi dalam organisasi. Terdapat hubungan antara komunikasi organisasi dan struktur, authorization, desain pekerjaan organisasi.

Herbert Simon, pemenang hadiah nobel, menyatakan bahwa organisasi perlu untuk membantu manusia berkomunikasi.

Contoh – Komunikasi dalam program kualitass di Conner Peripherals, perusahaan manufaktur disk drive PC dan komponen hardware lain di San Jose, California, mendesain ulang strategi komunikasinya untuk mendukung usaha TQM.

 

Raymond V. Lesikar menguraikan empat faktor yang mempengaruhi komunikasi organisasi:

  1. Formal channel of communication (saluran komunikasi formal) yaitu suatu cara komunikasi yang didukung, dan mungkin dikendalikan oleh manajer. (Contoh – newsletter, memo regular, laporan, dan rapat staf. (Contoh – Di Lantech Inc., sebuah perusahaan manufaktur mesin kemasan bernilai US$ 50 juta, laporan “group leader” (“pemimpin kelompok”) berfungsi sebagai saluran komunikasi formal. Setiap laporan, dipersiapkan oleh salah seorang dari enam manajer puncak, membantu mempromosikan komunikasi internal yang efektif dengan menawarkan gambaran lengkap moral perusahaan, iklim, dan komunikasi.

 

  1. Authority structure (struktur wewenang) yaitu hierarki control di dalam sebuah organisasi. (Contoh – percakapan antara President Director dan karyawan administrasi akan dicirikan dengan kesopanan dan formalitas yang dibuat-buat.

 

  1. Work specialization (spesialisasi pekerjaan) biasanya mempermudah komunikasi dalam kelompok yang berbeda-beda.

 

  1. Information ownership (kepemilikan organisasi) yaitu informasi dan pengetahuan unik yang dimiliki oleh individu tertentu yang menyangkut pekerjaan mereka. (Contoh – kepala departemen mungkin mempunyai cara yang amat efektif untuk untuk menangani conflict di antara karyawan.

 

Vertical communication (komunikasi vertikal) yaitu komunikasi yang bergerak ke atas atau ke bawah melalui command chain.

Komunikasi ke bawah biasanya disaring, dimodifikasi, atau dihentikan di setiap tingkat ketika manajer memutuskan apa yang seharusnya diteruskan kepada karyawan mereka.

 

Sementara komunikasi ke atas biasanya disaring, dipadatkan, atau diubah oleh manajer menengah yang melihatnya sebagai bagian dari pekerjaan mereka untuk melindungi manajer tingkat atas dari data tidak penting yang berasal dari tingkat bawah. Vertical communication sering kali, paling tidak, sebagian tidak akurat atau tidak lengkap.

 

Lyman W. Porter dan Karlene H. Roberts menekankan pentingnya vertical communication bagi suatu organisasi, bahwa 2/3 komunikasi manajer terjadi dengan orang-orang yang berada di atas dan di bawah posisi mereka dalam organisasi. Akurasi vertical communication dibantu oleh kesamaan dalam pemikiran antara orang di tingkat atas dan di tingkat bawah. Tetapi akurasi tersebut dibatasi oleh perbedaan status dan kekuasaan antara manajer dan karyawan, oleh keinginan karyawan untuk mobilitas ke atas, dan oleh tidak adanya kepercayaan antara manajer dan karyawan.

 

Lateral communication (komunikasi ke samping) adalah komunikasi antara departemen dari sebuah organisasi yang pada umumnya mengikuti alur pekerjaan bukannya command chain, dan dengan demikian saluran langsung untuk koordinasi dan pemecahan masalah. Tujuan lateral communciation adalah menyediakan saluran langsung untuk koordinasi organisasi dan memecahkan masalah. Keuntungan lainnya adalah anggota organisai mampu membentuk hubungan dengan rekan sekerja.

 

Informal communication (komunikasi informal) adalah komunikasi di dalam sebuah organisasi yang tidak disetujui secara resmi. Salah satu tipenya adalah desas-desus dalam organisasi yang terdiri atas beberapa jaringan komunikasi informal yang saling tumpang tindih dan berpotongan.

 

 

BAB II Negosiasi

Dalam kehidupan pribadi dan kegiatan organisasi, seseorang harus berhadapan dengan conflict (konflik) yaitu ketidaksepakatan mengenai alokasi sumberdaya yang langka atau pertentangan yang menyangkut sasaran, niloai, dan sebagainya.

Negotiation (negosiasi) adalah penggunaan keterampilan komunikasi dan tawar-menawar untuk mengatasi conflict dan mencapai hasil yang memuaskan bersama.

 

(Lewicki dan Litterer menyatakan bahwa seluruh situasi negotiation ditentukan oleh tiga karakteristik:

  • Ada conflict of interest (konflik kepentingan) antara dua pihak atau lebih.
  • Tidak ada peraturan yang pasti atau prosedur untuk menyelesaikan conflict.
  • Semua pihak, paling tidak pada suatu saat, lebih suka mencari persetujuan daripada bertentangan secara terbuka, menyerah kepada satu pihak, memutuskan hubungan secara permanen, atau membawa perselisihan mereka kepada pemegang authorization yang lebih tinggi untuk mendapatkan pemecahan.

Negosiasi adalah sesuatu yang kita lakukan setiap saat tanpa kita sadari dan terjadi hampir di setiap aspek kehidupan kita dan merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mengatasi dan menyelesaikan konflik atau perbedaan kepentingan.

 

Negosiasi adalah sebuah proses dimana dua atau lebih orang atau kelompok bersama-sama memberikan perhatian pada minat untuk mendapatkan sebuah kesepakatan yang akan saling menguntungkan (menguntungkan kedua belah pihak).

 

Negosiasi merupakan cara yang lebih baik dalam mencari solusi dibanding dengan sebuah pengadilan ataupun kekerasan. Untuk mendapatkan solusi terbaik, negosiasi dilakukan dengan menjalin hubungan yang baik dan dengan professional.

Semua orang memerlukan kemampuan negosiasi yang baik, karena negosiasi hampir setiap saat terjadi tanpa kita sadari.

A. Tujuan Negosiasi

  • Tujuan agresif - berusaha memperoleh keuntungan dari kerugian (damage) pihak lawan.
  • Tujuan kompetitif - berusaha memperoleh sesuatu yang lebih (getting more) dari pihak lawan
  • Tujuan kooperatif - berusaha memperoleh kesepakatan yang saling menguntungkan (mutual gain)
  • Tujuan pemusatan diri - berusaha memperoleh keuntungan tanpa memperhatikan penerimaan pihak lain
  • Tujuan defensif - berusaha memperoleh hasil dengan menghindari yang negatif
  • Tujuan kombinasi

 

B. Pendekatan Negosiasi

E. Gaya-gaya negosiasi

Dalam gaya negosiasi dapat dijelaskan dalam dua dimensi, yaitu arah dan kekuatan.

V. Penutup

Komunikasi efektif memang sangat diperlukan dalam proses negosiasi, untuk membuat ketertarikan, karena poit penting dari negosiasi yang berhasil adalah (tidak mutlak)

1. Timbulnya pemahaman menuju persetujuan

2. Timbulnya rasa senang dalam menerima negosiasi

3. Pengaruh pada sikap

4. Hubungan makin baik

Nama: Fauzia Mauludia

NIM: 2013-11-428

Anggota: Kelompok 4

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ESA UNGGUL

BAB I KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI

 

A. Komunikasi yang Efektif

Beberapa alasan utama komunikasi yang efektif:

  1. Komunikasi menyediakan saluran umum untuk proses manajemen.
  2. Keterampilan komunikasi yang efektif dapat membuat manajer menggunakan berbagai bakat yang tersedia dalam dunia multibudaya dari organisasi.
  3. Manajer menghabiskan banyak waktunya untuk berkomunikasi.

 

Harry Mintzberg menguraikan pekerjaan manajer dalam tiga tipe peran. Definisi Mintzberg mengenai peran komunikasi dalam tiga peran manajerial:

 

  1. Dalam peran antarpribadi, majaer bertindak sebagai tokoh dan pemimpin dari unit organisasinya, berinteraksi dengan karyawan, customer, supplier, dan rekan dalam organisasi.
  2. Dalam peran informal, manajer mencari informasi dari rekan, karyawan, dan kontak pribadi yang lain mengenai segala sesuatu yang mungkin mempengaruhi pekerjaan dan tanggungjawab mereka.
  3. Dalam peran pengambil keputusan, manajer mengimplementasikan projek baru menangani gangguan, dan mengalokasikan sumberdaya kepada anggota unit dan departemen.

 



Поделиться:


Последнее изменение этой страницы: 2016-08-26; просмотров: 66; Нарушение авторского права страницы; Мы поможем в написании вашей работы!

infopedia.su Все материалы представленные на сайте исключительно с целью ознакомления читателями и не преследуют коммерческих целей или нарушение авторских прав. Обратная связь - 3.137.171.121 (0.011 с.)